10> Malam ini tidur di villa saja
Aku bayar ongkos ojek ke Pak Marwan, tapi dia menolaknya. Dia membuka dompetnya, dia ingin mengembalikan uang beli spare part motor tadi. Aku bilang ga perlu, buat keluarganya saja dan aku masih punya cukup uang untuk sampai ke Ubud. Saat kami berpisah, dia bilang kalau suatu hari nanti aku datang lagi ke Lombok, aku bisa mencarinya di Pemenang. Di feri menuju Padang Bai, aku terus bertanya-tanya kok bisa jadi seperti ini. Apa aku punya dosa, makanya aku mengalami kejadian seperti ini? Apa aku pernah memeras orang lain, makanya sekarang ada orang yang ingin memerasku? Seumur hidupku, aku tidak pernah memeras orang lain. Aku tetap tidak habis pikir bagaimana ini bisa terjadi padaku. Aku berusaha menenangkan pikiranku, bukankah ini sudah berlalu. Toh aku sudah meninggalkan Lombok. Walaupun aku masih kesal akan kejadian di Senggigi, hatiku masih penuh cinta ketika mengingat pengalaman spiritualku di Gili Trawangan. Hatiku buncah dengan ucapan syukur. Aku merasa bahagia. Tapi sekarang