Golden Triangle Gak Jadi, Pizza Gak Enak, Thai Massage Biasa Aja
Dari judulnya sudah menggambarkan apa yang terjadi hari ini. Tadi pagi, hmm lebih tepatnya tadi siang aku pergi ke Chiang Saen. Sesampainya disana, aku jalan-jalan di pasar dulu lalu cari makan. Setelah kenyang, aku nyari kendaraan menuju Golden Triangle.
Di internet ditulis ada songthaew biru seharga 20 Bath. Di sekitar pasar aku tidak menemukan songthaew warna apapun. Aku nanya tuktuk harganya 150 (mahal sekali). Ketika aku tawar 20, mereka bilang minibus. Aku gak menemukan entah itu minibus atau songthaew biru, akhirnya aku hanya duduk saja di sebuah halte. Waktu sudah menunjukkan jam 2 dan perjalanan kembali ke Chiang Rai memakan waktu minimal 2 jam. Ketika aku melihat ada bus menuju Chiang Rai, saat itu juga aku pun memutuskan untuk kembali ke Chiang Rai saja.
Kemarin aku melihat ada restoran Italia di Chiang Rai dan hari ini aku ingin sekali mencobanya. Dan ternyata tutup saudara-saudara. Ya sudahlah, nyari makan ke tempat lain saja. Lalu aku menemukan restoran Italia lainnya. Hmmm, lagi ngidam masakan Italia nih.
Di restoran aku pesan Pizza Fungi, yap aku emang suka makanan yang berbau-bau jamur gitu. Bodohnya aku, aku gak tanya dulu ukurannya. Datanglah sebuah pizza ukuran large ke hadapanku. Tuing tuing ketok-ketok kepala. Aku teringat makan pizza enak di Kuta Bali dan di Thailand ini pengen aja nyoba pizza. Singkat cerita, pizzanya tidak enak. Mungkin karena aku pesan yang jamur. Ok fine, tapi pizzanya sendiri gak ada rasanya. Pizza apalah itu yang terkenal di Indonesia, rasanya sih biasa aja kalau pernah makan pizza yang dibikin ama orang Italia asli. Pizza Chiang Rai ini jauh lebih parah. Intinya not worth it lah. Manalagi ukurannya seharusnya dimakan 3 orang, akhirnya aku habiskan juga. Udah beli mahal, masa dibuang.
Aku kembali ke penginapan. Di samping penginapan ada Thai Massage, nyoba ah. Singkat cerita, tukang pijatnya adalah seorang ladyboy. Dalam hatinya pasti pijatannya enak, laki-laki kan tenaganya lebih kuat. Ternyata oh ternyata serasa gak dipijat. Ini udah selesai dipijat tapi aku gak merasakan apapun. Kalau cuma mau dipijat ngapain jauh-jauh ke Thailand, yang Indo udah lebih murah jauh lebih berasa pijatannya.
Walaupun judulnya serasa hari ini gagal, tapi sebenarnya bukan seperti itu yang kurasakan. Aku hanya menganggap hari ini tidak wow. Itu saja.
Masih ada plan lain semoga berjalan dengan lancar yaitu potong rambut dan ke Golden Triangle.
Ngomong-ngomong aku suka sekali Chiang Rai. Aku suka udaranya. Aku udah perpanjang 1 malam, besok aku mau bilang mau perpanjang lagi 1 malam. Toh visaku masih lama lagi berakhir.
Ok, mau jalan sekarang menuju nite market sekalian cari tukang potong rambut.
Di internet ditulis ada songthaew biru seharga 20 Bath. Di sekitar pasar aku tidak menemukan songthaew warna apapun. Aku nanya tuktuk harganya 150 (mahal sekali). Ketika aku tawar 20, mereka bilang minibus. Aku gak menemukan entah itu minibus atau songthaew biru, akhirnya aku hanya duduk saja di sebuah halte. Waktu sudah menunjukkan jam 2 dan perjalanan kembali ke Chiang Rai memakan waktu minimal 2 jam. Ketika aku melihat ada bus menuju Chiang Rai, saat itu juga aku pun memutuskan untuk kembali ke Chiang Rai saja.
Kemarin aku melihat ada restoran Italia di Chiang Rai dan hari ini aku ingin sekali mencobanya. Dan ternyata tutup saudara-saudara. Ya sudahlah, nyari makan ke tempat lain saja. Lalu aku menemukan restoran Italia lainnya. Hmmm, lagi ngidam masakan Italia nih.
Di restoran aku pesan Pizza Fungi, yap aku emang suka makanan yang berbau-bau jamur gitu. Bodohnya aku, aku gak tanya dulu ukurannya. Datanglah sebuah pizza ukuran large ke hadapanku. Tuing tuing ketok-ketok kepala. Aku teringat makan pizza enak di Kuta Bali dan di Thailand ini pengen aja nyoba pizza. Singkat cerita, pizzanya tidak enak. Mungkin karena aku pesan yang jamur. Ok fine, tapi pizzanya sendiri gak ada rasanya. Pizza apalah itu yang terkenal di Indonesia, rasanya sih biasa aja kalau pernah makan pizza yang dibikin ama orang Italia asli. Pizza Chiang Rai ini jauh lebih parah. Intinya not worth it lah. Manalagi ukurannya seharusnya dimakan 3 orang, akhirnya aku habiskan juga. Udah beli mahal, masa dibuang.
Aku kembali ke penginapan. Di samping penginapan ada Thai Massage, nyoba ah. Singkat cerita, tukang pijatnya adalah seorang ladyboy. Dalam hatinya pasti pijatannya enak, laki-laki kan tenaganya lebih kuat. Ternyata oh ternyata serasa gak dipijat. Ini udah selesai dipijat tapi aku gak merasakan apapun. Kalau cuma mau dipijat ngapain jauh-jauh ke Thailand, yang Indo udah lebih murah jauh lebih berasa pijatannya.
Walaupun judulnya serasa hari ini gagal, tapi sebenarnya bukan seperti itu yang kurasakan. Aku hanya menganggap hari ini tidak wow. Itu saja.
Masih ada plan lain semoga berjalan dengan lancar yaitu potong rambut dan ke Golden Triangle.
Ngomong-ngomong aku suka sekali Chiang Rai. Aku suka udaranya. Aku udah perpanjang 1 malam, besok aku mau bilang mau perpanjang lagi 1 malam. Toh visaku masih lama lagi berakhir.
Ok, mau jalan sekarang menuju nite market sekalian cari tukang potong rambut.
Comments
Post a Comment