Napak Tilas Kisah Musa Di Puncak Gunung Sinai


Foto di atas diambil sekitar pukul 5 dini hari, beberapa saat setelah kami turun dari puncak gunung Sinai. Para peziarah biasanya datang kesini untuk berdoa. Di puncak bisa ditemukan sinagoge, gereja, masjid. Nah, tinggal pilih saja mau berdoa dimana. Atau bisa seperti teman saya, di masjid dia berdoa, di gereja dia juga berdoa. Kami datang kesini pada akhir tahun dan disini sedang musim dingin. Kami beruntung, walaupun musim tapi tidak bersalju. Kalau lagi bersalju, entah seberapa dinginnya di puncak.

Memang benar, kalau ingin mendaki puncak Gunung Sinai, kita harus memiliki stamina yang sehat dan kuat. Salah seorang teman saya pada akhirnya harus menyewa jasa seorang kakek Bedouin (tapi kuat juga loh) untuk memapahnya sampai ke puncak. Dari kaki gunung sampai pos perhentian sebelum puncak, kami menyewa unta sebesar 30 USD. Tapi turunnya kami memilih jalan kaki.

Menurut pemandu kami, seorang kakek Arab Badui (Bedouin) kira-kira seperti di fotolah posisi Musa ketika berdoa.
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan ketika mendaki Gunung Sinai:

  1. Sudah tentu stamina yang sehat dan kuat
  2. Jangan bawa barang-barang berharga. Di kegelapan malam, ada seseorang yang menggerayangi tas saya. Bagaimana saya tahu? Karena handphone saya menyala dan kemungkinan dia kaget dan langsung pergi.
  3. Bawa uang secukupnya untuk bayar unta (kalau memang mau naik unta), tips untuk guide, belanja di atas sana semisalnya mau beli makanan atau batu alam, kalau memang tidak kuat naik tangga menuju puncak bisa bayar guide Bedouin sebagai penopang.
  4. Selalu mengawasi barang bawaan. Sebenarnya tidak masalah membawa semua uang kita dan tidak meninggalkannya di hotel beserta dokumen-dokumen penting, yang penting selalu di bawah pengawasan kita. Di kegelapan malam, sepertinya mereka sudah terbiasa untuk menjamah barang-barang orang lain. Guidenya sendiri tidak akan menyarankan kita untuk tidak membawa barang ke atas sana karena takut dicuri atau ketinggalan. Tapi selanjutnya terserah Anda saja.
  5. Bawa senter. Di kegelapan malam, senter perlu untuk menerangi jalan.
  6. Perhatikan musim dan bawa pakaian yang sesuai musim. Bagaimanapun di atas puncak gunung selalu bersuhu dingin apalagi kalau musim gugur atau dingin.

Comments

Popular posts from this blog

[Bahasa Italia] Apa Kabar?

[Bahasa Italia] Ucapan Salam

Setahun Setelah Keliling Indonesia