Hasrat Terpendam
Setiap orang pasti punya sesuatu yang ingin sekali dilakukan atau dimiliki dan sudah terpendam selama bertahun-tahun. Aku merasa bersyukur ada beberapa hasrat terpendamku yang sudah menjadi kenyataan.
Berenang
Ketika aku masih kecil, ibuku sering bilang kalau kakinya melebar seperti kakiku nantinya akan jadi orang yang jago berenang. Selama aku masih duduk di bangku sekolah aku sangat rajin ikut ekstrakurikuler berenang dan hasilnya sampai aku lulus kuliah aku tidak juga bisa berenang. Aku bahkan pernah beberapa kali bermimpi aku begitu mahirnya berenang entah itu di laut atau kolam renang. Ketika aku bangun, tetap saja aku tidak bisa berenang. Singkat cerita, di usia 24 tahun aku bersama temanku belajar renang dengan seorang pelatih profesional. Walaupun sekarang aku sudah menguasai 3 gaya (bebas, dada, kupu-kupu) tapi tidak membuatku sejago atlet renang. Namun demikian aku cukup senang paling tidak aku bisa renang bahkan kalau snorkeling di laut aku tidak suka memakai pelampung karena aku cukup percaya diri dengan kemampuan renangku. Selain itu, aku memiliki sertifikat scuba diving dengan pengalaman menyelam di Kepulauan Seribu, Taman Nasional Baluran Jawa Timur, Menjangan Bali, Tulamben Bali, Taman Nasional Komodo NTT, dan Alor NTT.
Jalan-jalan dengan jangka waktu lama
Masih cerita seputar ibuku yang sering mensugesti kami ketika masih kecil. Kalau menu makan kami adalah daging ayam, ibu sering mengatakan kalau makan kepalanya nanti akan jadi pemimpin, kalau makan sayap nanti akan sering terbang dengan pesawat, sementara kalau makan kakinya nanti akan sering jalan-jalan. Bagian yang tidak pernah kusuka dari ayam adalah kepalanya, sementara yang paling kusuka adalah kaki alias ceker. Ketika aku masih remaja, aku mengikuti study tour di Tuk-tuk Danau Toba. Disana kami berkenalan dan berbincang-bincang dengan beberapa bule. Melihat bule-bule entah dari negara mana mereka bisa plesir ke daerah-daerah yang jauh membuatku ingin melakukan seperti yang mereka lakukan. Ketika ibuku meninggal, aku memikirkan satu hal yang paling ingin segera kulakukan supaya tidak ada penyesalan dalam hidup ini. Hal itu adalah jalan-jalan ke tempat-tempat baru dan jauh dalam waktu yang lama. Pada akhirnya, di umur 27 tahun aku benar-benar mewujudkannya. Selama enam bulan aku plesir bahkan sampai ke pelosok-pelosok nusantara tercinta ini.
Melanjutkan pendidikan
Aku berasal dari keluarga yang peduli terhadap pendidikan. Ayahku adalah seorang guru. Kakekku adalah seorang guru. Kakak pertamaku berprofesi sebagai guru. Aku meraih gelar Diploma di usia 20 tahun. Sebenarnya waktu itu aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku, namun saat itu aku galau. Aku merasa terjebak di dunia IT. Aku lulusan Teknik Informatika dan bekerja sebagai software developer namun aku tidak menyukai profesiku. Makanya walaupun aku ingin melanjutkan pendidikanku, aku bingung mau ambil jurusan apa. Delapan tahun kemudian, aku memutuskan kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Tadi aku mengatakan aku tidak suka bekerja di dunia IT, namun dalam jangka waktu delapan tahun tersebut banyak hal telah terjadi yang mengubahku dari orang yang benci dunia IT menjadi terpaksa suka karena itu satu-satu keahlian yang kumiliki untuk bisa menghasilkan uang, sampai akhirnya aku benar-benar suka dan memutuskan aku ingin melanjutkan pendidikan di bidang komputer.
Saat ini aku merasa bersyukur, di masa yang lalu ada beberapa hal yang sudah menjadi kenyataan setelah aku menunggu selama bertahun-tahun bahkan hampir dua puluh tahun. Menurutku, kita harus punya cukup keberanian untuk melakukan hasrat kita. Kalau kita benar-benar yakin untuk melakukan sesuatu, keberanian akan datang dengan sendirinya bahkan langit pun akan membantu kita untuk mewujudkannya. Namun jika kita tidak benar-benar yakin atau tidak cukup berani, hasrat kita akan terpendam hingga bertahun-tahun atau mungkin seumur hidup.
Sebenarnya masih ada beberapa hasrat terpendam di dalam diriku, namun aku tidak memberikan batas waktu untuk mewujudkannya. Lagian kupikir, aku tidak perlu segera mewujudkannya supaya aku punya kerjaan atau hobi baru di masa-masa yang akan datang. Hasrat-hasrat tersebut adalah:
Berenang
Ketika aku masih kecil, ibuku sering bilang kalau kakinya melebar seperti kakiku nantinya akan jadi orang yang jago berenang. Selama aku masih duduk di bangku sekolah aku sangat rajin ikut ekstrakurikuler berenang dan hasilnya sampai aku lulus kuliah aku tidak juga bisa berenang. Aku bahkan pernah beberapa kali bermimpi aku begitu mahirnya berenang entah itu di laut atau kolam renang. Ketika aku bangun, tetap saja aku tidak bisa berenang. Singkat cerita, di usia 24 tahun aku bersama temanku belajar renang dengan seorang pelatih profesional. Walaupun sekarang aku sudah menguasai 3 gaya (bebas, dada, kupu-kupu) tapi tidak membuatku sejago atlet renang. Namun demikian aku cukup senang paling tidak aku bisa renang bahkan kalau snorkeling di laut aku tidak suka memakai pelampung karena aku cukup percaya diri dengan kemampuan renangku. Selain itu, aku memiliki sertifikat scuba diving dengan pengalaman menyelam di Kepulauan Seribu, Taman Nasional Baluran Jawa Timur, Menjangan Bali, Tulamben Bali, Taman Nasional Komodo NTT, dan Alor NTT.
Jalan-jalan dengan jangka waktu lama
Masih cerita seputar ibuku yang sering mensugesti kami ketika masih kecil. Kalau menu makan kami adalah daging ayam, ibu sering mengatakan kalau makan kepalanya nanti akan jadi pemimpin, kalau makan sayap nanti akan sering terbang dengan pesawat, sementara kalau makan kakinya nanti akan sering jalan-jalan. Bagian yang tidak pernah kusuka dari ayam adalah kepalanya, sementara yang paling kusuka adalah kaki alias ceker. Ketika aku masih remaja, aku mengikuti study tour di Tuk-tuk Danau Toba. Disana kami berkenalan dan berbincang-bincang dengan beberapa bule. Melihat bule-bule entah dari negara mana mereka bisa plesir ke daerah-daerah yang jauh membuatku ingin melakukan seperti yang mereka lakukan. Ketika ibuku meninggal, aku memikirkan satu hal yang paling ingin segera kulakukan supaya tidak ada penyesalan dalam hidup ini. Hal itu adalah jalan-jalan ke tempat-tempat baru dan jauh dalam waktu yang lama. Pada akhirnya, di umur 27 tahun aku benar-benar mewujudkannya. Selama enam bulan aku plesir bahkan sampai ke pelosok-pelosok nusantara tercinta ini.
Melanjutkan pendidikan
Aku berasal dari keluarga yang peduli terhadap pendidikan. Ayahku adalah seorang guru. Kakekku adalah seorang guru. Kakak pertamaku berprofesi sebagai guru. Aku meraih gelar Diploma di usia 20 tahun. Sebenarnya waktu itu aku ingin sekali melanjutkan pendidikanku, namun saat itu aku galau. Aku merasa terjebak di dunia IT. Aku lulusan Teknik Informatika dan bekerja sebagai software developer namun aku tidak menyukai profesiku. Makanya walaupun aku ingin melanjutkan pendidikanku, aku bingung mau ambil jurusan apa. Delapan tahun kemudian, aku memutuskan kuliah di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Tadi aku mengatakan aku tidak suka bekerja di dunia IT, namun dalam jangka waktu delapan tahun tersebut banyak hal telah terjadi yang mengubahku dari orang yang benci dunia IT menjadi terpaksa suka karena itu satu-satu keahlian yang kumiliki untuk bisa menghasilkan uang, sampai akhirnya aku benar-benar suka dan memutuskan aku ingin melanjutkan pendidikan di bidang komputer.
Saat ini aku merasa bersyukur, di masa yang lalu ada beberapa hal yang sudah menjadi kenyataan setelah aku menunggu selama bertahun-tahun bahkan hampir dua puluh tahun. Menurutku, kita harus punya cukup keberanian untuk melakukan hasrat kita. Kalau kita benar-benar yakin untuk melakukan sesuatu, keberanian akan datang dengan sendirinya bahkan langit pun akan membantu kita untuk mewujudkannya. Namun jika kita tidak benar-benar yakin atau tidak cukup berani, hasrat kita akan terpendam hingga bertahun-tahun atau mungkin seumur hidup.
Sebenarnya masih ada beberapa hasrat terpendam di dalam diriku, namun aku tidak memberikan batas waktu untuk mewujudkannya. Lagian kupikir, aku tidak perlu segera mewujudkannya supaya aku punya kerjaan atau hobi baru di masa-masa yang akan datang. Hasrat-hasrat tersebut adalah:
- Belajar menyanyi. Aku tidak punya keinginan sedikitpun untuk menjadi penyanyi terkenal. Aku hanya ingin menguasai teknik bernyanyi yang baik, bagaimana mengolah suara, bagaimana cara bernafasnya. Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah supaya suaraku enak terdengar di acara ibadah Minggu gereja.
- Belajar salsa. Aku punya referensi tempat kursus salsa di Depok dan sebenarnya aku bisa ambil kelasnya ketika libur semester namun saat itu aku sedang menganggur jadi tidak punya uang untuk bayar biaya kursus. Kenapa aku ingin belajar salsa? Waktu aku kecil, aku pernah lihat orang lagi menari salsa dan saat itulah aku ingin belajar. Suatu hari nanti.
- Yoga. Temanku pernah bertanya padaku kenapa aku ingin yoga, apakah ingin ikut-ikutan karena sedang tren. Sejujurnya aku paling tidak suka ikut arus. Aku memang ingin sekali bisa yoga demi hidup sehat. Namun, saat ini kembali karena faktor ekonomi aku belum ingin mewujudkannya. Toh kalau mau hidup sehat aku masih bisa renang atau jogging.
- Berkebun. Aku ingin sekali berkebun. Kalau nanti aku sudah menikah dan punya rumah sendiri, mudah-mudahan aku bisa mewujudkannya.
- Mendesain interior. Sejak kecil memang aku sudah senang mengubah-ubah posisi benda-benda yang ada di ruang tamu atau kamar. Mudah-mudahan suatu hari nanti aku punya suatu karya yang bisa kubanggakan dengan mendesain ruangan entah di rumah siapa.
Comments
Post a Comment