(Evaluasi) 30 hal yang ingin kulakukan sebelum umur 30
Aku pernah menulis 30 hal yang ingin kulakukan sebelum umur 30, antara lain:
Traveling keliling Indonesia atau Asia Tenggara dalam waktu yang cukup lamaKe NTT, melihat komodo, diving, melihat gunung Kelimutu- Wisata rohani ke Israel
Makin fasih bahasa InggrisBelajar bahasa Portugis atau Perancis (yang penting salah satu bahasa asing)- Ke Brazil, pengen liat statue of Jesus dan pantai Copacabana
- Advance open water certified
Dive minimal di 10 site berbeda- Makin mahir surfing dan bisa menunggangi ombak besar
Semakin banyak menulis pengalaman-pengalamanku selama melakukan perjalanan- Long-term traveling bersama pasangan, a year maybe
Memiliki ketenangan batin yang tinggi- Memiliki pekerjaan yang benar-benar aku cintai
Ingin tinggal di luar kota JakartaMenjadi sukarelawan dalam bidang pendidikan- Ke Tangkahan lagi, maunya sih minimal 1 minggu
- Bulan madu di Gili Trawangan karena pulau itu adalah 'cinta pertama' ku
Di hari ulang tahunku, aku benar-benar pengen menikmati me-time in a full day, melakukan body treatment dari rambut hingga ujung kaki- Bisa naik sepeda
- Bisa naik motor
- Bisa mengendarai mobil
- Punya SIM
Bikin tato- Belajar salsa
Mengunjungi minimal 10 taman nasional yang ada di IndonesiaKe KarimunjawaMencoba petualangan baru seperti caving, paralayang, dllMendaki gunungMelanjutkan kuliah- Menikah
16 dari 30 sudah menjadi kenyataan. Yey....
Ada beberapa poin yang memang tidak dapat aku wujudkan yaitu: wisata rohani ke Israel, pergi ke Brazil, menikah, apalagi bulan madu (^_^). Ternyata ketika aku memutuskan untuk kembali ke bangku sekolah membuatku tidak lagi memiliki apa-apa baik itu uang maupun waktu. Dan mengenai pernikahan, sepertinya itu karena aku belum ketemu dengan jodohku. Sebenarnya sudah ada seorang pria Perancis yang mengajakku menikah, hanya saja dia seorang ateis dan aku belum seputus asa itu untuk menikah dengan seorang ateis. Aku tidak anti dengan penganut ateis (sampai saat ini kami masih memiliki hubungan baik). Aku hanya memikirkan rumah tangga yang akan kami bangun, seandainya kami punya anak nantinya mereka akan jadi apa, Kristen atau ateis? Ada lagi pria Perancis lainnya yang sudah berkali-kali mengajakku pindah ke Perancis, namun karena aku masih ingin menyelesaikan kuliahku membuatku tidak bisa menerima tawarannya.
Beberapa poin sebenarnya bisa aku wujudkan, namun tiba-tiba saja aku tidak berminat lagi melakukannya. Sebenarnya bukannya tidak berminat, aku hanya ingin menundanya. Setelah umurku 30 tahun, aku akan melakukannya. Seperti belajar naik sepeda, motor, mobil, punya SIM, belajar salsa, liburan ke Tangkahan. Aku punya waktu dan kesempatan melakukan hal-hal tersebut, namun aku merasa itu semua adalah prioritas minor jadi tidak masalah kalau tidak segera dilakukan.
Mengenai pekerjaan yang benar-benar aku cintai... sampai saat ini aku belum mendapatkannya. Namun, aku bersyukur pada langit. Kalau aku renungkan kembali, walaupun aku bilang aku yang memutuskan ingin bersekolah lagi, namun sepertinya ini memang sudah kehendak dari langit. Sejak aku menjadi seorang mahasiswa dan mendapatkan banyak ilmu, ditambah dengan pengalaman-pengalaman hidup aku selama ini, mataku semakin terbuka dengan apa yang paling aku inginkan, jalan mana yang ingin aku lalui. Untuk saat ini, aku ingin menyelesaikan kuliahku dengan semaksimal mungkin. Setelah itu aku baru akan mulai menjalani kehidupan yang benar-benar aku cintai, yang membuat hidupku bahagia, dan memiliki dampak kepada orang lain.
Sebenarnya dari ke-30 poin di atas hanya satu saja yang menjadi prioritas utama yaitu keliling Indonesia selama 6 bulan, sisanya adalah prioritas minor. Nah, karena prioritas utama sudah terlaksana, maka sekarang yang menjadi prioritas utama adalah menikah.
Ah, tidak berasa dalam hitungan jam aku akan berumur 30. Kalau dipikir-pikir, waktu aku masih berumur 20 tahun (tepatnya 10 tahun yang lalu) aku tidak pernah membayangkan bahwa beginilah rasanya jadi wanita berumur 30 tahun. Ups, aku kan belum 30 tahun.
Comments
Post a Comment