Klaustrofobia
“Don't give in to your fears. If you do, you won't be able to talk to your heart.” ― Paulo Coelho, The Alchemist
“Don't be afraid of your fears. They're not there to scare you. They're there to let you know that something is worth it.” ― C. JoyBell C
“Best way to deal with fear is to confront it.” ― Pittacus Lore, I Am Number Four
-------------------------------------------------------------------
Bulan lalu, saat aku masuk ke dalam toilet di kantor, tiba-tiba lampu mati. Entah bagaimana ceritanya aku langsung dilanda kepanikan dan spontan aku teriak-teriak histeris yang membuat heboh satu lantai. Sejak saat itu aku jadi tidak berani ke toilet sendirian. Awalnya aku sudah mencoba mensugesti diri sendiri untuk tidak takut, namun setiap kali melihat toilet aku langsung dilanda rasa takut.
Setelah kejadian tersebut, aku tidak hanya takut melihat toilet, aku juga takut masuk ke lift terutama kalau hanya sendiri. Pernah suatu kali di suatu mall, ketika aku hendak masuk ke dalam lift dan aku cuma sendiri, aku langsung mundur dan memilih naik tangga saja. Dadaku langsung sesak dan jantung berdetak tak karuan melihat lift yang kosong itu.
Selain itu aku juga takut melihat lemari. Pikiranku langsung tak karu-karuan kalau melihat pintu lemariku terbuka, makanya aku selalu mengunci lemari baju di kamarku walaupun itu tetap saja tidak membuatku merasa nyaman. Seandainya lemari besar itu bisa disingkirkan dari kamarku.
Sebenarnya aku sedang berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Kenapa aku bisa takut masuk ke kamarku sendiri, kenapa aku takut melihat pintu toilet, kenapa aku takut melihat lift kosong, kenapa aku takut membuka lemari? Kenapa? Ini belum pernah terjadi padaku sebelumnya.
Ketika aku sedang berjuang mengatasi masalah fobia yang sedang kualami, kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh pihak lain untuk "mengusir"ku dari kantor. Sehingga akhirnya aku tidak lagi fokus untuk menghilangkan fobia tersebut karena aku mengalami ketakutan yang lebih besar lagi. Aku diteror.
Kemarin, setelah misi mereka untuk mengusirku sudah berhasil, sudah saatnya aku memikirkan diriku sendiri. Aku mencoba mencari tahu fobia apa yang kualami dan kenapa dalam waktu 3 minggu tidak juga hilang. Setelah melakukan pencarian di Google, akhirnya aku tahu bahwa aku terkena sebuah fobia yang disebut klaustrofobia.
Klaustrofobia adalah rasa takut (yang ekstrim) terhadap tempat-tempat sempit dan terjebak. Klaustrofobia umumnya dikategorikan sebagai neurosa kecemasan yang dapat menyebabkan serangan kepanikan yang tiba-tiba, atau kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara.
Aku pernah lihat di TV bahwa seseorang bisa sembuh dari fobia setelah melakukan hipnoterapi. Aku pun mulai mencari tahu tentang hipnoterapi. Di sebuah website hipnoterapi dikatakan bahwa ketakutan yang kita alami saat ini sebenarnya bersumber dari pengalaman buruk yang terjadi ketika kita masih kecil.
Ketika aku mencoba menenangkan pikiranku, tiba-tiba aku teringat kejadian sekitar 20an tahun yang lalu. Mungkin fobia yang aku alami saat ini ada hubungannya dengan kejadian waktu itu dimana ibuku pernah mengurungku di kamar mandi karena aku nakal. Aku sudah teriak-teriak minta ampun dan memohon dikeluarkan dari kamar mandi. Setelah cukup lama dan aku sudah putus asa teriak-teriak di dalam kegelapan, pintu kamar mandi dibuka oleh ibuku.
Ibuku mungkin tidak tahu bahwa cara menghukum seperti itu bisa menjadi penyebab gangguan mental ketika si anak sudah dewasa. Dua dekade berlalu, tiba-tiba saja aku menjadi seorang penakut yang benar-benar ketakutan seperti orang gila sampai-sampai seorang temanku emosi karena aku begitu ketakutan dan aku selalu mengganggunya.
Karena saat ini aku sedang tidak punya uang, jadi aku tidak bisa pergi ke klinik hipnoterapi. Tetapi aku sedang mencoba sebuah teknik untuk membebaskan emosi dan mengurangi rasa cemas untuk hal-hal yang membuatku takut. Aku memang baru mulai dan belum pulih 100% namun paling tidak aku sudah tahu akar penyebab ketakutanku itu apa. Pelan namun pasti, aku sedang menuju pemulihan 100%.
“Don't be afraid of your fears. They're not there to scare you. They're there to let you know that something is worth it.” ― C. JoyBell C
“Best way to deal with fear is to confront it.” ― Pittacus Lore, I Am Number Four
-------------------------------------------------------------------
Bulan lalu, saat aku masuk ke dalam toilet di kantor, tiba-tiba lampu mati. Entah bagaimana ceritanya aku langsung dilanda kepanikan dan spontan aku teriak-teriak histeris yang membuat heboh satu lantai. Sejak saat itu aku jadi tidak berani ke toilet sendirian. Awalnya aku sudah mencoba mensugesti diri sendiri untuk tidak takut, namun setiap kali melihat toilet aku langsung dilanda rasa takut.
Setelah kejadian tersebut, aku tidak hanya takut melihat toilet, aku juga takut masuk ke lift terutama kalau hanya sendiri. Pernah suatu kali di suatu mall, ketika aku hendak masuk ke dalam lift dan aku cuma sendiri, aku langsung mundur dan memilih naik tangga saja. Dadaku langsung sesak dan jantung berdetak tak karuan melihat lift yang kosong itu.
Selain itu aku juga takut melihat lemari. Pikiranku langsung tak karu-karuan kalau melihat pintu lemariku terbuka, makanya aku selalu mengunci lemari baju di kamarku walaupun itu tetap saja tidak membuatku merasa nyaman. Seandainya lemari besar itu bisa disingkirkan dari kamarku.
Sebenarnya aku sedang berusaha untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi padaku. Kenapa aku bisa takut masuk ke kamarku sendiri, kenapa aku takut melihat pintu toilet, kenapa aku takut melihat lift kosong, kenapa aku takut membuka lemari? Kenapa? Ini belum pernah terjadi padaku sebelumnya.
Ketika aku sedang berjuang mengatasi masalah fobia yang sedang kualami, kesempatan ini langsung dimanfaatkan oleh pihak lain untuk "mengusir"ku dari kantor. Sehingga akhirnya aku tidak lagi fokus untuk menghilangkan fobia tersebut karena aku mengalami ketakutan yang lebih besar lagi. Aku diteror.
Kemarin, setelah misi mereka untuk mengusirku sudah berhasil, sudah saatnya aku memikirkan diriku sendiri. Aku mencoba mencari tahu fobia apa yang kualami dan kenapa dalam waktu 3 minggu tidak juga hilang. Setelah melakukan pencarian di Google, akhirnya aku tahu bahwa aku terkena sebuah fobia yang disebut klaustrofobia.
Klaustrofobia adalah rasa takut (yang ekstrim) terhadap tempat-tempat sempit dan terjebak. Klaustrofobia umumnya dikategorikan sebagai neurosa kecemasan yang dapat menyebabkan serangan kepanikan yang tiba-tiba, atau kepanikan seperti situasi di lift, kereta api atau pesawat udara.
Aku pernah lihat di TV bahwa seseorang bisa sembuh dari fobia setelah melakukan hipnoterapi. Aku pun mulai mencari tahu tentang hipnoterapi. Di sebuah website hipnoterapi dikatakan bahwa ketakutan yang kita alami saat ini sebenarnya bersumber dari pengalaman buruk yang terjadi ketika kita masih kecil.
Ketika aku mencoba menenangkan pikiranku, tiba-tiba aku teringat kejadian sekitar 20an tahun yang lalu. Mungkin fobia yang aku alami saat ini ada hubungannya dengan kejadian waktu itu dimana ibuku pernah mengurungku di kamar mandi karena aku nakal. Aku sudah teriak-teriak minta ampun dan memohon dikeluarkan dari kamar mandi. Setelah cukup lama dan aku sudah putus asa teriak-teriak di dalam kegelapan, pintu kamar mandi dibuka oleh ibuku.
Ibuku mungkin tidak tahu bahwa cara menghukum seperti itu bisa menjadi penyebab gangguan mental ketika si anak sudah dewasa. Dua dekade berlalu, tiba-tiba saja aku menjadi seorang penakut yang benar-benar ketakutan seperti orang gila sampai-sampai seorang temanku emosi karena aku begitu ketakutan dan aku selalu mengganggunya.
Karena saat ini aku sedang tidak punya uang, jadi aku tidak bisa pergi ke klinik hipnoterapi. Tetapi aku sedang mencoba sebuah teknik untuk membebaskan emosi dan mengurangi rasa cemas untuk hal-hal yang membuatku takut. Aku memang baru mulai dan belum pulih 100% namun paling tidak aku sudah tahu akar penyebab ketakutanku itu apa. Pelan namun pasti, aku sedang menuju pemulihan 100%.
Comments
Post a Comment