Bosan
Pada tulisan sebelumnya aku mengatakan bahwa aku adalah tipe orang sanguinis yaitu tipe orang yang suka perubahan dan mudah sekali merasa bosan. Dalam bukunya Don't Sweat The Small Stuff, penulisnya mengatakan nikmatilah kebosanan itu. Aku ingin sekali mencoba resep ini. Tahu tidak?! Aku benar-benar berhasil bisa menikmati kebosanan setelah dua tahun jatuh bangun mencoba.
Beberapa orang dari antara teman-teman sekelasku yang masih berusia sekitar 21 - 23 itu pernah menanyakan apa saja kegiatanku di akhir pekan. Mereka bertanya seolah-olah hidupku itu sangat membosankan, hanya belajar dan belajar. (Sekedar informasi, di kelas aku terkenal rajin belajar, rajin mengerjakan tugas, dan memiliki IPK sangat tinggi). Ya ampun, apa aku harus bilang aku ini gemar traveling loh, sudah banyak tempat-tempat yang orang lain belum pernah kesana, aku malah sudah menghabiskan beberapa hari bahkan mungkin hitungan minggu disana. Selain itu, dulu aku itu anak dugem (yah, walaupun cuma ikut-ikut saja). Kalau sudah hari Jumat, aku dan teman-temanku buru-buru pulang, berdandan, lalu pergi menikmati dunia malam Jakarta.
Tapi ya itu dulu. Sekarang kan aku sudah bertambah umur. Aku sudah lebih mengerti kehidupan seperti apa yang ingin kujalani. Aku sudah tahu apa yang ingin kulakukan dalam hidupku dan apa yang tidak ingin kulakukan (lagi). Lagian hanya membaca atau nonton drama Korea di kamar tidaklah semembosankan itu. Sekarang aku malah berpikir jalan-jalan di mall tanpa ada tujuan adalah hal yang sangat membosankan. Coba deh pikir, buat apa jalan-jalan di mall, hanya lihat-lihat tanpa ada yang mau dibeli? Apa tidak kasihan sama kaki?
Seharian aku sudah menghabiskan waktu di tempat kerja, lalu berlanjut di kampus sampai jam 10 malam. Dan itu berlangsung setiap hari, dari Senin sampai Jumat. Hari Sabtu aku juga masih punya beberapa kegiatan di kampus. Jadi menurutku, di dalam seminggu yang padat ini, seharusnya kita mengambil waktu untuk sendiri.
Sendiri bukanlah menjadi anti-sosial, namun kita ambil waktu untuk menikmati keakraban dengan diri sendiri. Bagi yang tidak terbiasa, mungkin akan cepat merasa bosan. Tapi seperti kata Richard Carlson nikmatilah kebosanan itu. Lama-lama juga kita akan terbiasa.
Ah, aku jadi ingat pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Jadi, jika kita sudah berhasil mengalahkan rasa bosan di dalam diri sendiri berarti kita adalah sang pemenangnya.
Menurutku, adalah hal penting jika kita dapat mengendalikan diri kita, mengendalikan emosi kita. Jika kita sudah berhasil, maka rasa bosan pun akan takluk.
Salam dari kebosanan.
Beberapa orang dari antara teman-teman sekelasku yang masih berusia sekitar 21 - 23 itu pernah menanyakan apa saja kegiatanku di akhir pekan. Mereka bertanya seolah-olah hidupku itu sangat membosankan, hanya belajar dan belajar. (Sekedar informasi, di kelas aku terkenal rajin belajar, rajin mengerjakan tugas, dan memiliki IPK sangat tinggi). Ya ampun, apa aku harus bilang aku ini gemar traveling loh, sudah banyak tempat-tempat yang orang lain belum pernah kesana, aku malah sudah menghabiskan beberapa hari bahkan mungkin hitungan minggu disana. Selain itu, dulu aku itu anak dugem (yah, walaupun cuma ikut-ikut saja). Kalau sudah hari Jumat, aku dan teman-temanku buru-buru pulang, berdandan, lalu pergi menikmati dunia malam Jakarta.
Tapi ya itu dulu. Sekarang kan aku sudah bertambah umur. Aku sudah lebih mengerti kehidupan seperti apa yang ingin kujalani. Aku sudah tahu apa yang ingin kulakukan dalam hidupku dan apa yang tidak ingin kulakukan (lagi). Lagian hanya membaca atau nonton drama Korea di kamar tidaklah semembosankan itu. Sekarang aku malah berpikir jalan-jalan di mall tanpa ada tujuan adalah hal yang sangat membosankan. Coba deh pikir, buat apa jalan-jalan di mall, hanya lihat-lihat tanpa ada yang mau dibeli? Apa tidak kasihan sama kaki?
Seharian aku sudah menghabiskan waktu di tempat kerja, lalu berlanjut di kampus sampai jam 10 malam. Dan itu berlangsung setiap hari, dari Senin sampai Jumat. Hari Sabtu aku juga masih punya beberapa kegiatan di kampus. Jadi menurutku, di dalam seminggu yang padat ini, seharusnya kita mengambil waktu untuk sendiri.
Sendiri bukanlah menjadi anti-sosial, namun kita ambil waktu untuk menikmati keakraban dengan diri sendiri. Bagi yang tidak terbiasa, mungkin akan cepat merasa bosan. Tapi seperti kata Richard Carlson nikmatilah kebosanan itu. Lama-lama juga kita akan terbiasa.
Ah, aku jadi ingat pepatah yang mengatakan bahwa musuh terbesar kita sebenarnya adalah diri kita sendiri. Jadi, jika kita sudah berhasil mengalahkan rasa bosan di dalam diri sendiri berarti kita adalah sang pemenangnya.
Menurutku, adalah hal penting jika kita dapat mengendalikan diri kita, mengendalikan emosi kita. Jika kita sudah berhasil, maka rasa bosan pun akan takluk.
Salam dari kebosanan.
Comments
Post a Comment