[Bali] Dinginnya Kintamani
Sering kali aku dengar cerita mengenai Kintamani. Makanya aku jadi benar-benar ingin sekali kesini. Dan sekarang aku sangat bersyukur akhirnya jadi kenyataan. Selamat datang di Kintamani.
Di sebuah tempat untuk menikmati danau Batur, bli Putu memperingatiku untuk tidak mengubris pedagang-pedangang yang sering kali suka memaksa wisatawan untuk membeli barang jualan mereka.
Disini dingin sekali, danau pun sering kali ditutupi oleh kabut. Nyaman sekali duduk-duduk sambil menikmati panorama yang indah. Setelah cukup lama disini, aku mengajak bli Putu untuk melanjutkan perjalanan dan cari tempat untuk makan siang. Aku lapar.
Aku tanya bli Putu apakah di sekitar Kintamani ini ada rumah makan yang khas Bali. Lalu aku tanya apakah dari sini ke Karangasem jauh. Dulu aku pernah melewati Karangasem dan melihat tukang jualan sate lilit. Sepertinya sate lilitnya cukup enak. Bli Putu bilang tidak terlalu jauh. Aku meminta bli Putu untuk membawaku kesana.
Kami berkeliling Kintamani dan kebetulan sedang turun hujan. Tidak banyak yang bisa kami lihat selain kabut. Serta udara yang sangat dingin.
Kintamani adalah tempat yang sangat tepat untuk chill. Udara yang dingin membuat suasana hati juga ikut dingin. Disini sangat tenang dan damai. Aku ingin sekali menikmati desa Trunyan dari dekat, tapi memang waktunya tidak memungkinkan. Kabarnya mereka mengikat orang mati pada sebuah pohon. Aku memang selalu tertarik akan kehidupan masyarakat yang masih tradisional.
Disini dingin sekali, danau pun sering kali ditutupi oleh kabut. Nyaman sekali duduk-duduk sambil menikmati panorama yang indah. Setelah cukup lama disini, aku mengajak bli Putu untuk melanjutkan perjalanan dan cari tempat untuk makan siang. Aku lapar.
Aku tanya bli Putu apakah di sekitar Kintamani ini ada rumah makan yang khas Bali. Lalu aku tanya apakah dari sini ke Karangasem jauh. Dulu aku pernah melewati Karangasem dan melihat tukang jualan sate lilit. Sepertinya sate lilitnya cukup enak. Bli Putu bilang tidak terlalu jauh. Aku meminta bli Putu untuk membawaku kesana.
Kami berkeliling Kintamani dan kebetulan sedang turun hujan. Tidak banyak yang bisa kami lihat selain kabut. Serta udara yang sangat dingin.
Kintamani adalah tempat yang sangat tepat untuk chill. Udara yang dingin membuat suasana hati juga ikut dingin. Disini sangat tenang dan damai. Aku ingin sekali menikmati desa Trunyan dari dekat, tapi memang waktunya tidak memungkinkan. Kabarnya mereka mengikat orang mati pada sebuah pohon. Aku memang selalu tertarik akan kehidupan masyarakat yang masih tradisional.
Comments
Post a Comment