[Bali] Dauh Tukad, desa tradisional yang modern

Aku memang sengaja menyuruh tukang ojeknya pergi, karena aku ingin menikmati daerah Tenganan ini. Aku tidak ingin cuma melewati saja. Aku ingin tahu, aku ingin melihat bagaimana kehidupan masyarakat disini.

Di sepanjang jalan, aku melihat banyak sekali ayam-ayam jago. Laki-laki Bali memang terkenal sangat menyukai permainan adu ayam. Selain itu, di setiap pohon yang rimbun pasti ada sesajen. Aku tidak terbiasa melihat ayam-ayam jago maupun pohon-pohon yang dikeramatkan, makanya aku sering kali berhenti hanya untuk memotret.

Setelah cukup lama jalan (ternyata jauh juga), akhirnya aku melihat tugu bertuliskan 'Selamat Datang di Desa Adat Dauh Tukad'. Akhirnya sampai juga, pikirku. Tapi ternyata desa Dauh Tukad masih jauh. Untung pemandangan di kiri dan kanan serba hijau membuat perjalanan yang jauh ini jadi tidak membosankan.

Desa adat Dauh Tukad
Setelah sampai di desa Dauh Tukad, aku tidak merasakan aura desa tradisionalnya. Rumah-rumah disini sudah terlihat modern. Ada satu kejadian lucu disini. Sewaktu aku sedang berjalan-jalan, aku tertarik membaca tulisan jual ikat. Ketika aku masuk ke dalam gang tersebut, tiba-tiba datang seekor anjing dan menggonggong. Aku menghentikan langkahku.

Aku punya pengalaman buruk dengan anjing. Ketika aku masih kecil, seekor anjing menggonggong ke arahku. Saking takutnya aku lari. Anjing itu pun ikut lari mengejarku dan langsung menggigit kakiku. Sejak saat itu aku takut sekali melihat anjing.

Anjing yang di gang masih menggonggong. Lalu dia mulai berlari. Tamat sudah riwayatku. Aku melihat di dekatku ada gerbang yang sedang terbuka. Aku langsung masuk dan mengunci gerbang tersebut supaya anjing itu tidak bisa masuk. Lalu aku mencari-cari yang punya rumah, aku ingin menjelaskan situasinya daripada dia tiba-tiba melihatku dan berpikir bahwa aku adalah pencuri.

Tidak ada orang di rumah. Sementara anjing masih terus menggonggong di luar. Aduh, bagaimana ini? Aku terjebak di situasi yang sulit. Aku tidak ingin tiba-tiba orang melihatku di rumah ini sebagai orang yang mencurigakan. Aku terus memanggil-manggil yang punya rumah, tapi tidak ada sahutan. Lalu di dapur kudengar ada seseorang. Pintu kuketok-ketok tapi dia terlalu sibuk dengan urusannya. Lalu akhirnya dia melihatku. Aku langsung menjelaskan bahwa tadi ada anjing yang mengejarku, makanya aku tiba-tiba masuk ke rumahnya. Aku minta maaf atas kelancanganku masuk ke rumah tanpa izin.

Sepertinya bapak tua ini memang mencurigaiku. Setelah mendengar penjelasanku, dia langsung mengusirku. Untung anjingnya sudah pergi. Aku pun keluar dari rumah dan untuk terakhir kalinya minta maaf kepada bapak tua ini.

Suasana desa Dauh Tukad
Desa ini jauh dari bayanganku sebagai desa tradisional. Tapi aku tidak menyesal karena aku menyukai perjalanan ke desa ini. Aku sangat menikmati pemandangan hutan di kiri dan kananku.

Setelah puas melihat-lihat desa, sekarang aku harus berjuang untuk kembali ke jalan raya. Tujuanku selanjutnya adalah Virgin Beach. Aku sudah lelah berjalan tapi aku tidak juga melihat pangkalan ojek. Jadi aku harus menempuh perjalanan yang jauh ini dengan berjalan kaki.

Comments

Popular posts from this blog

[Bahasa Italia] Apa Kabar?

[Bahasa Italia] Ucapan Salam

Setahun Setelah Keliling Indonesia