#1. Keliling Indonesia - done
Keliling Indonesia adalah impian terbesar dalam hidupku. Keliling Indonesia masuk ke dalam daftar 30 hal yang ingin kulakukan sebelum umur 30. Aku fokus dengan apa yang kuinginkan dan pada akhirnya aku berhasil mewujudkan impianku jadi kenyataan.
Aku mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk impian yang sudah jadi kenyataan ini, keliling Indonesia selama berbulan-bulan. Dulu, aku benar-benar ingin sekali merasakan bagaimana kehidupan seorang musafir yang berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat berikutnya, yang selama ini hanya kubaca di buku atau internet. Akhirnya hasrat terpendam ini terealisasi juga. Aku memulai perjalanan ini tanggal 27 Maret dan berakhir di tanggal 5 September 2012.
Perjalanan ini merupakan pengalaman pertamaku melakukan perjalanan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selama 163 hari pergi ke tempat-tempat baru, ketemu orang-orang baru, serta mengalami hal-hal baru, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Aku juga beberapa kali mengalami homesick padahal misi belum selesai.
Ketika melakukan perjalanan ini, aku tidak membuat sebuah perencanaan yang jelas. Aku hanya mengikuti kata hati. Kemana angin berhembus, kesanalah kakiku melangkah. Ketika aku berada di suatu tempat, aku selalu ingin menghayati dan meresapi sebanyak-banyaknya alam ciptaan Tuhan yang ada di sekitarku. Ketika aku menyukai suatu tempat, aku ingin berada disana selama yang aku bisa. Aku ingin berbaur dan menyatu dengan budaya setempat.
Ketika hendak berangkat, ada beberapa tempat yang masuk daftar harus dikunjungi, yaitu Pulau Derawan, Danau Labuan Cermin di desa Biduk-biduk, bamboo rafting di Loksado, dolphin trip di Lovina, Pulau Moyo, Pulau Komodo, Kelimutu, dan Alor. Seiring perjalanan, aku mendapatkan beberapa rekomendasi tempat yang tidak boleh dilewatkan antara lain Taman Nasional Tanjung Puting, Pulau Menjangan, menyelam di Tulamben, desa Waerebo, dan desa Lamalera. Senang sekali rasanya ketika aku berhasil membuat jejak di tempat-tempat tersebut.
Pulau-pulau yang aku singgahi, cicipi, dan nikmati antara lain Tarakan, Borneo, Derawan, Jawa, Karimunjawa, Bali, Sumbawa, Moyo, Flores, Komodo, Lembata, Alor, dan Kepa.
Realisasi dari peta perjalananku adalah Jakarta - (Balikpapan) - Tarakan - (Tanjung Selor - Tanjung Redeb - Tanjung Batu) - Pulau Derawan - (Tanjung Batu - Tanjung Redeb) - Desa Biduk-biduk - Bontang - Samarinda - (Melak) - Barong Tongkok - (Melak) - Long Bagun - Samarinda - (Kandangan) - Loksado - (Kandangan - Banjarmasin - Palangka Raya - Sampit - Pangkalan Bun - Kumai) - TN Tanjung Puting - (Kumai - Pangkalan Bun - Palangka Raya) - Banjarmasin - (Surabaya) - Sidoarjo - (Banyuwangi) - TN Baluran - (Situbondo - Bondowoso) - Jember - (Jogja) - Jakarta - (Semarang - Jepara) - Pulau Karimunjawa - (Jepara) - Surabaya - Malang - (Sendang Biru) - Pulau Sempu - (Sendang Biru - Malang - Probolinggo) - Desa Bromo - (Probolinggo) - Jember - (Banyuwangi) - Gilimanuk - Lovina - Amed - (Padang Bai - Lembar - Mataram) - Sumbawa Besar - Pulau Moyo - (Sumbawa Besar - Bima) - Sape - Labuan Bajo - Pulau Komodo - Labuan Bajo - (Pela) - Desa Denge - Desa Waerebo - Ruteng - Desa Todo - (Ruteng) - Bajawa - Riung - Desa Moni - Larantuka - (Lewoleba) - Desa Lamalera - Lewoleba - Larantuka - Kalabahi - Desa Takpala - Pulau Kepa - Desa Takpala - Larantuka - Desa Moni - Ruteng - Labuan Bajo - (Sape) - Bima - Sumbawa Besar - (Mataram - Lembar - Padang Bai) - Denpasar - Jakarta.
Langit memang sedang berpihak padaku. Aku berhasil menjejakkan kakiku di tujuan akhirku yaitu tanah Alor. Aku cukup puas menikmati pulau yang sangat indah ini. Beberapa minggu di Alor, aku mulai menyusun rencana pulang. Kenapa? Karena keuanganku sudah menipis, dan lagi target akhir perjalananku sudah tercapai. Jadi sekarang, tibalah saatnya aku harus pulang.
Saat ini, setelah kembali ke Jakarta, tubuh serta jiwaku belum menyatu. Jiwaku masih pergi mengembara entah kemana. Is it not still enough? Pertanyaan yang dilontarkan Alex (seorang penyelam asal Belanda yang kukenal ketika kami sama-sama menyelam di Alor) saat kami sedang makan malam bersama di sebuah restoran di Labuan Bajo, masih terngiang-ngiang di kepalaku. Hmmm, baiklah, aku harus tahu diri. Aku harus tahu kapan ingin melakukan apapun yang kuinginkan dan kapan harus berhenti.
Yeah, mission accomplished and I am so happy to be home.
Aku mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk impian yang sudah jadi kenyataan ini, keliling Indonesia selama berbulan-bulan. Dulu, aku benar-benar ingin sekali merasakan bagaimana kehidupan seorang musafir yang berpindah-pindah, dari satu tempat ke tempat berikutnya, yang selama ini hanya kubaca di buku atau internet. Akhirnya hasrat terpendam ini terealisasi juga. Aku memulai perjalanan ini tanggal 27 Maret dan berakhir di tanggal 5 September 2012.
Perjalanan ini merupakan pengalaman pertamaku melakukan perjalanan dalam jangka waktu yang sangat lama. Selama 163 hari pergi ke tempat-tempat baru, ketemu orang-orang baru, serta mengalami hal-hal baru, baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Aku juga beberapa kali mengalami homesick padahal misi belum selesai.
Ketika melakukan perjalanan ini, aku tidak membuat sebuah perencanaan yang jelas. Aku hanya mengikuti kata hati. Kemana angin berhembus, kesanalah kakiku melangkah. Ketika aku berada di suatu tempat, aku selalu ingin menghayati dan meresapi sebanyak-banyaknya alam ciptaan Tuhan yang ada di sekitarku. Ketika aku menyukai suatu tempat, aku ingin berada disana selama yang aku bisa. Aku ingin berbaur dan menyatu dengan budaya setempat.
Ketika hendak berangkat, ada beberapa tempat yang masuk daftar harus dikunjungi, yaitu Pulau Derawan, Danau Labuan Cermin di desa Biduk-biduk, bamboo rafting di Loksado, dolphin trip di Lovina, Pulau Moyo, Pulau Komodo, Kelimutu, dan Alor. Seiring perjalanan, aku mendapatkan beberapa rekomendasi tempat yang tidak boleh dilewatkan antara lain Taman Nasional Tanjung Puting, Pulau Menjangan, menyelam di Tulamben, desa Waerebo, dan desa Lamalera. Senang sekali rasanya ketika aku berhasil membuat jejak di tempat-tempat tersebut.
Peta Indonesia |
Realisasi dari peta perjalananku adalah Jakarta - (Balikpapan) - Tarakan - (Tanjung Selor - Tanjung Redeb - Tanjung Batu) - Pulau Derawan - (Tanjung Batu - Tanjung Redeb) - Desa Biduk-biduk - Bontang - Samarinda - (Melak) - Barong Tongkok - (Melak) - Long Bagun - Samarinda - (Kandangan) - Loksado - (Kandangan - Banjarmasin - Palangka Raya - Sampit - Pangkalan Bun - Kumai) - TN Tanjung Puting - (Kumai - Pangkalan Bun - Palangka Raya) - Banjarmasin - (Surabaya) - Sidoarjo - (Banyuwangi) - TN Baluran - (Situbondo - Bondowoso) - Jember - (Jogja) - Jakarta - (Semarang - Jepara) - Pulau Karimunjawa - (Jepara) - Surabaya - Malang - (Sendang Biru) - Pulau Sempu - (Sendang Biru - Malang - Probolinggo) - Desa Bromo - (Probolinggo) - Jember - (Banyuwangi) - Gilimanuk - Lovina - Amed - (Padang Bai - Lembar - Mataram) - Sumbawa Besar - Pulau Moyo - (Sumbawa Besar - Bima) - Sape - Labuan Bajo - Pulau Komodo - Labuan Bajo - (Pela) - Desa Denge - Desa Waerebo - Ruteng - Desa Todo - (Ruteng) - Bajawa - Riung - Desa Moni - Larantuka - (Lewoleba) - Desa Lamalera - Lewoleba - Larantuka - Kalabahi - Desa Takpala - Pulau Kepa - Desa Takpala - Larantuka - Desa Moni - Ruteng - Labuan Bajo - (Sape) - Bima - Sumbawa Besar - (Mataram - Lembar - Padang Bai) - Denpasar - Jakarta.
Langit memang sedang berpihak padaku. Aku berhasil menjejakkan kakiku di tujuan akhirku yaitu tanah Alor. Aku cukup puas menikmati pulau yang sangat indah ini. Beberapa minggu di Alor, aku mulai menyusun rencana pulang. Kenapa? Karena keuanganku sudah menipis, dan lagi target akhir perjalananku sudah tercapai. Jadi sekarang, tibalah saatnya aku harus pulang.
Saat ini, setelah kembali ke Jakarta, tubuh serta jiwaku belum menyatu. Jiwaku masih pergi mengembara entah kemana. Is it not still enough? Pertanyaan yang dilontarkan Alex (seorang penyelam asal Belanda yang kukenal ketika kami sama-sama menyelam di Alor) saat kami sedang makan malam bersama di sebuah restoran di Labuan Bajo, masih terngiang-ngiang di kepalaku. Hmmm, baiklah, aku harus tahu diri. Aku harus tahu kapan ingin melakukan apapun yang kuinginkan dan kapan harus berhenti.
Yeah, mission accomplished and I am so happy to be home.
Halo mbak Asina, saya juga memiliki cita-cita ingin keliling Indonesia. sangat terkesan dengan tulisan mbak tentang pengalaman keliling negeri tercinta ini. terima kasih
ReplyDeletehehe... makasih mas. semoga cita-citanya jadi kenyataan ya. Amin.
Deleteudah baca artikel lanjutannya... http://clickmyjourney.blogspot.com/2013/03/setahun-setelah-keliling-indonesia.html
kan jalan jalan tuh identik dengan orang kaya mba,,
ReplyDeletebagaimana untuk impian orang yang yang tak cukup dana buat jalan jalan mba?
mohon bantuanya
hai oyi... salam kenal dulu ya...
Deletemenurutku klo kita udah niat, pasti akan ada jalannya. waktu thn 2011, niatku udah begitu kuat pengen jalan2 keliling indonesia. aku nabung, aku gak pernah ke mall, pokoknya pengeluaranku tiap bulan itu aku batasin. dan mungkin Tuhan juga merestui niatku ini, tiba2 aja aku dapat proyek dari mantan bosku yg harganya lumayan mahal. asik duitku bertambah. selama 12 bulan hidup mengirit, aku resign dari tempat kerja lalu pergi.
selama di perjalanan aku banyak dibantu orang lain. ada yg ngasih tumpangan tempat tinggal, ada yg pernah bayarin makan, ada yg pernah bayarin ongkos transportasi, ada juga yg memang pengen ngasih duit buatku. aku juga pernah memandu turis bule.
itulah makanya tadi aku bilang klo niat kita udah benar2 kuat, pintu-pintu itu akan terbuka dengan sendirinya persis di depan kita. sekarang tinggal kitanya aja menyikapi. mau mendisiplinkan diri dari sekarang atau masih bertahan ama rasa takut.
semoga suatu hari jadi kenyataan ya... ditunggu ceritanya... :)
Salam dari South Celebes
ReplyDeleteKa Asiana.. aku mau tanya nih, selama perjalanan mulai berangkat dari rumah sampai pulang kembali ke rumah, berapa budget yang kakak habiskan??
Hai Saliem Bud.... salam kenal ya :)
DeleteBudgetnya selama 6 bulan itu + biaya hidup sebulan untuk nyari kerja lagi di Jakarta = 19 jutaan
Mudah2an suatu hari nanti aku bisa baca cerita perjalanan kamu juga.
Btw aku pengen banget ke Sulawesi. Mudah2an suatu hari nanti bisa kesana, dari ujung selatan sampe ujung utara, walaupun belum tau mo kapan diwujudkan.
Selamat beraktifitas ya
Salam dari Depok
Amin amin amin
DeleteDitunggu kak di Sulawesi
Kalo butuh teman bisa kontak ke saliembud@gmail.com
sip sip... pasti aku hubungi klo udah beneran mo kesana.
Deletepesan dari temanku yang sekarang udah berumur uzur. klo masih muda dan kuat, banyak2lah nyari pengalaman. sekarang teman2ku yg berumur uzur itu lg senang traveling sana sini dan menyesal seharusnya mereka melakukannya di waktu muda.
Aku dalam waktu dekat ini akan traveling keliling Sulawesi dengan rasa berbeda kak.
DeleteSuJaKa > Sulawesi Jalan Kaki.
Oh ya.... kedengarannya cukup gila hahaha....
Deletedari mana kemana tuh?
Dari Makassar dan kembali ke Makassar.
DeleteMelintasi Mamuju, Gorontalo, Manado, Palu, Kendari.
Masa muda, masa yang gila.
setuju setuju... klo masih muda melakukan hal gila, orang bakal bilang oh dia kan masih muda. coba klo udah tua melakukan hal gila, ntar org kemungkinan bilang ga nyadar umur :D :D :D
Deletetapi mungkin yg penting, segila2nya yg kita lakukan gak merusak diri kita dan tidak mempermalukan keluarga kita (terutama orang tua).
Betul kak...
DeleteIni bntuk sederhana yang kami lakukan untuk melihat dan mengenal Negeri ini sedetail mungkin dan juga sebagai bentuk protes akan lingkungan dimana orang-orang sekitar selalu bilang "kenal Indonesia" tapi yang nyatanya adalah mereka lebih mengenal budaya negara tetangga dari pada budaya sendiri.
setuju banget... menjelajah negeri sendiri adalah salah satu cara untuk benar2 mengenal negeri kita yang besar ini. aku pun setelah perjalanan itu lah yg benar2 membuka mataku, aku cinta ama negeri ini dan suatu hari nanti aku ingin melakukan sesuatu untuk negeri ini, gak cuma menjelajah doang tapi turut berbagi ama orang lain.
Deletemenurutku, klo kita gak cinta ama negeri ini, kita hanya bisa ngeliat yg jeleknya aja dari negeri ini trus fanatisme yg berlebihan ama negeri orang lain.
tapi kita pun gak bole fanatisme yang berlebihan ama negeri ini. kita harus selalu membuka diri kita ama budaya orang lain, selain untuk menambah wawasan kita, akan membentuk pola pikir kita juga. jadi selagi masih muda, pergi jugalah ke luar negeri, trus perhatikan aja perubahan apa yg terjadi di dalam dirimu.
*gue ngocehnya kepanjangan ya hehe...
Salam kenal Anisa,jadi terkenang th 90 setelah lulus sekolah cita-citaku keliling indonesia tercapai.
ReplyDeleteHai salam kenal juga pak Bimo...
DeleteBerarti impian kita sama-sama terwujud ya mas.. bedanya impian bapak terwujud tahun '90, klo saya tahun 2012 hehe
Mba keliling indonesia pakai apa?
ReplyDeleteawal perjalanan sih dari jakarta - tarakan naik pesawat, trus habis itu bus, oto (truk yang didesain jadi semacam bus), ferry, pelni, kadang naik travel. dan waktu mau pulang, karena bacan lg cape banget trus lg ada tiket murah, bali - jakarta naik pesawat.
Delete