Kangen Pulau Komodo
Seharusnya hari ini aku ke Ruteng karena aku ingin sekali ke Desa Wae Rebo, tapi ternyata karena satu dan dua hal akhirnya tidak jadi. Tapi besok pagi I have to go there, karena gimana pun waktuku sudah semakin sedikit.
I have nothing to do today. Aku hanya main internet. Tanpa sengaja aku baca sebuah blog tentang perjalanan ke Pulau Komodo. Nama-nama orang serta tempat yang dia tulis, aku kenal betul karena baru beberapa hari yang lalu aku balik dari Pulau Komodo. Aku menghabiskan lima hari yang sangat menyenangkan disana. Sangat-sangat menyenangkan.
Kututup mata, air mataku mengalir. Aku kangen suasana Pulau Komodo. Aku benar-benar kangen.
Hatiku jadi sedih, aku teringat Haji Abidin yang lagi sakit. Di Pulau Komodo, aku tinggal di rumah beliau. Beliau sangat peduli padaku. Ketika aku sakit, beliau sangat memperhatikanku padahal beliau pun sedang sakit. Ketika aku pulang terlalu malam, beliau yang menghidupkan lampu minyak supaya kamarku di lantai 2 jadi terang. Beliau menganggapku sebagai anak sendiri. Beliau selalu memanggilku dengan sebutan 'anak'. Beliau begitu baik padaku.
Aku kangen ngobrol-ngobrol ama Effendi di warung baksonya. Aku juga kangen momen-momen ama para kru taman nasional di Loh Liang.
Ahhhh, aku benar-benar kangen Pulau Komodo.
Ya Tuhan, mudah-mudahan suatu hari nanti aku punya kesempatan berlibur ke pulau itu lagi. Amin.
I have nothing to do today. Aku hanya main internet. Tanpa sengaja aku baca sebuah blog tentang perjalanan ke Pulau Komodo. Nama-nama orang serta tempat yang dia tulis, aku kenal betul karena baru beberapa hari yang lalu aku balik dari Pulau Komodo. Aku menghabiskan lima hari yang sangat menyenangkan disana. Sangat-sangat menyenangkan.
Loh Liang, Taman Nasional Komodo |
Hatiku jadi sedih, aku teringat Haji Abidin yang lagi sakit. Di Pulau Komodo, aku tinggal di rumah beliau. Beliau sangat peduli padaku. Ketika aku sakit, beliau sangat memperhatikanku padahal beliau pun sedang sakit. Ketika aku pulang terlalu malam, beliau yang menghidupkan lampu minyak supaya kamarku di lantai 2 jadi terang. Beliau menganggapku sebagai anak sendiri. Beliau selalu memanggilku dengan sebutan 'anak'. Beliau begitu baik padaku.
Aku kangen ngobrol-ngobrol ama Effendi di warung baksonya. Aku juga kangen momen-momen ama para kru taman nasional di Loh Liang.
Ahhhh, aku benar-benar kangen Pulau Komodo.
Ya Tuhan, mudah-mudahan suatu hari nanti aku punya kesempatan berlibur ke pulau itu lagi. Amin.
Comments
Post a Comment