Jalan-jalan malam di kota Jogja
Kami sudah tidak sabar menikmati malam terakhir kami di kota pelajar ini. Setelah selesai mandi dan berdandan, sekarang saatnya makan malam. Kali ini kami tidak akan makan di warung lesehan yang ada di jalan Malioboro lagi karena harganya di luar budget kami. Muahalll.
Setelah selesai makan malam, kami pun ingin menikmati udara malam di Malioboro. Dasar perempuan, kami tergiur untuk membeli batik yang kami lihat di sepanjang jalan Malioboro. Lalu kami masing-masing beli batik yang polanya sama, hanya beda warna. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba kami bertiga punya ide gila yaitu kami memakai batik yang barusan kami beli untuk keliling kota Jogja.
Seorang temanku yang memang orang Jogja pernah menyarankan jika ingin belanja batik sebaiknya di pasar Beringharjo, dekat dengan Malioboro. Tapi karena sekarang udah malam, pasar Beringharjo pastinya sudah tutup. Dan lagi kami sudah cukup puas dengan batik yang barusan kami beli dari pinggir jalan Malioboro.
Setelah puas berwisata belanja. Kami pun ingin merealisasikan ide gila kami tadi. Dengan memakai batik yang sama, kami pun mulai action di Malioboro. Seperti yang kami duga sebelumnya, kemungkinan ada saja yang berkomentar aneh mengenai pakaian kami. Ada yang menggoda kami dengan mengatakan 'kembar'. Kami hanya menanggapinya dengan tertawa. Mungkin memang tidak ada salahnya sekali-kali melakukan hal-hal yang weird. Toh, kami bukan warga Jogja yang akan ketemu dengan orang-orang yang menertawakan kami tadi. Dan lagi kami sendiri tertawa melihat penampilan kami saat ini.
Ada beberapa tukang becak yang berusaha menawarkan jasanya kepada kami. Karena kami sudah trauma mengenai becak di kota Jogja ini, kami pun menjadi sangat picky. Kami tawar 5 ribu. Tapi kemudian tawar menawar deal di harga 10 ribu. It's ok, daripada 50 ribu kayak kemarin.
Kami sudah berada di atas becak dan tukang becak pun sudah siap mengayuh. Berangkat mas.
Sebenarnya tidak banyak yang bisa dilihat di malam hari. Tapi sebenarnya sangat menyenangkan jalan-jalan malam di kota ini. Tanpa terasa, ternyata becak yang kami tumpangi sudah berada di Malioboro lagi. Kota Jogja memang kota yang kecil.
Liburan sudah berakhir. Bisa dikatakan aku sebenarnya belum cukup puas. Namun, besok kami harus kembali ke Jakarta. Aku berjanji dalam hati, suatu hari nanti aku ingin jalan-jalan lagi ke Jogja. Ada beberapa tempat yang ingin aku jelajah. Dan ya, itu suatu hari nanti.
Asina Siagian
Setelah selesai makan malam, kami pun ingin menikmati udara malam di Malioboro. Dasar perempuan, kami tergiur untuk membeli batik yang kami lihat di sepanjang jalan Malioboro. Lalu kami masing-masing beli batik yang polanya sama, hanya beda warna. Dan pada saat itu juga, tiba-tiba kami bertiga punya ide gila yaitu kami memakai batik yang barusan kami beli untuk keliling kota Jogja.
Seorang temanku yang memang orang Jogja pernah menyarankan jika ingin belanja batik sebaiknya di pasar Beringharjo, dekat dengan Malioboro. Tapi karena sekarang udah malam, pasar Beringharjo pastinya sudah tutup. Dan lagi kami sudah cukup puas dengan batik yang barusan kami beli dari pinggir jalan Malioboro.
Setelah puas berwisata belanja. Kami pun ingin merealisasikan ide gila kami tadi. Dengan memakai batik yang sama, kami pun mulai action di Malioboro. Seperti yang kami duga sebelumnya, kemungkinan ada saja yang berkomentar aneh mengenai pakaian kami. Ada yang menggoda kami dengan mengatakan 'kembar'. Kami hanya menanggapinya dengan tertawa. Mungkin memang tidak ada salahnya sekali-kali melakukan hal-hal yang weird. Toh, kami bukan warga Jogja yang akan ketemu dengan orang-orang yang menertawakan kami tadi. Dan lagi kami sendiri tertawa melihat penampilan kami saat ini.
Ada beberapa tukang becak yang berusaha menawarkan jasanya kepada kami. Karena kami sudah trauma mengenai becak di kota Jogja ini, kami pun menjadi sangat picky. Kami tawar 5 ribu. Tapi kemudian tawar menawar deal di harga 10 ribu. It's ok, daripada 50 ribu kayak kemarin.
Kami sudah berada di atas becak dan tukang becak pun sudah siap mengayuh. Berangkat mas.
Sebenarnya tidak banyak yang bisa dilihat di malam hari. Tapi sebenarnya sangat menyenangkan jalan-jalan malam di kota ini. Tanpa terasa, ternyata becak yang kami tumpangi sudah berada di Malioboro lagi. Kota Jogja memang kota yang kecil.
Liburan sudah berakhir. Bisa dikatakan aku sebenarnya belum cukup puas. Namun, besok kami harus kembali ke Jakarta. Aku berjanji dalam hati, suatu hari nanti aku ingin jalan-jalan lagi ke Jogja. Ada beberapa tempat yang ingin aku jelajah. Dan ya, itu suatu hari nanti.
Asina Siagian
Comments
Post a Comment