4) Tangkahan, surga tersembunyi itu

Bangun pagi, aku sudah tidak sabar untuk mulai berpetualang disini. Andrea, sang pemandu, memintaku untuk bersantai dulu karena dua turis lain yang akan menjadi temanku hari ini masih trekking dengan gajah di hutan. Aku sebenarnya ingin sekali naik gajah tapi aku terlambat, semua gajah sudah dipesan. Seharusnya aku melakukan pemesanan jauh-jauh hari.

Di depan kamarku ada tempat tidur gantung. Aku mengambil buku Eat, Pray, Love yang sengaja kubawa untuk membunuh waktu di waktu senggang. Sambil tidur-tiduran di tempat tidur gantung (oh, I love hammock so much), aku membaca. Aku tidak bisa berkonsentrasi pada buku yang ada di tanganku. Bagaimana mungkin aku bisa berkonsentrasi kalau aku berada di tempat seperti ini?

Aku mendengar alam sedang bernyanyi. Kuletakkan bukuku di lantai, kututup mataku, sekarang aku bisa mendengar dengan lebih jelas lagi. Hutan sedang mendendangkan lagu yang sangat lembut, membuai diriku dan membawaku ke dimensi yang tidak dapat dilihat oleh mata. Jengkring-jengkrik, burung-burung hutan, serta binatang-binatang hutan lainnya membuat himne yang hanya bisa dinikmati ketika kita mengosongkan pikiran.

Oh, aku sangat menyukai suasana ini. Aku sangat mencintai alam semesta yang ada di sekitarku. Seandainya aku bisa hidup seperti ini selamanya. Pasti akan sangat menyenangkan. Semuanya begitu tenang. Begitu damai. Aku begitu menikmati ketenangan yang ada di sekitarku. Ya. Ya. Aku betah disini.

Alam, hutan beserta makhluk-makhluk penghuninya sedang menyihirku. Ketika aku sedang terhanyut dalam buaian nyanyian sang alam, tiba-tiba Andrea memanggilku, katanya sudah saatnya.

Di sekitar sungai Buluh ramai sekali. Aku tanya Andrea apa gerangan yang sedang terjadi. Ah, ternyata hari ini adalah hari Minggu dan merupakan hari untuk berpiknik bersama keluarga. Mereka biasanya membawa tikar dan bekal makanan. Sepertinya sangat menyenangkan bisa berpiknik seperti ini bersama keluarga. Seumur hidupku aku belum pernah berpiknik seperti ini bersama keluargaku.

Sungai Buluh
Aku dan Andrea berjalan kaki menuju hulu yang akan menjadi titik awal untuk melakukan tubing. Ternyata dua turis yang sedang kami tunggu belum juga kembali dari hutan. Sementara Andrea mempersiapkan ban-ban yang akan kami gunakan untuk tubing, aku menghampiri sekelompok orang yang sedang memancing. Kami berbincang-bincang. Mereka tanya aku darimana. Kujawab dari Jakarta. Lalu mereka mengatakan bahwa mereka berasal dari Binjai. Setiap Minggu mereka selalu datang ke Tangkahan untuk berpiknik dan memancing.

Trekking dengan gajah
Akhirnya mereka muncul setelah trekking di dalam hutan selama kira-kira sejam. Ban-ban juga sudah dirangkai sedemikian rupa. Andrea meminta semua barang-barang elektronik kami untuk dimasukkan ke dalam plastik. Takut basah kena air sungai. Tibalah saatnya kami tubing. Capcus.

Tubing
Kami berbaring dengan posisi senyaman mungkin di atas ban. Ketika melewati arus yang deras, kami biasanya bersorak-sorak. Ketika sedang berada di aliran yang tenang, kami berbaring dengan rileks menikmati pemandangan di sepanjang sungai Buluh.

Andrea bercerita bahwa pernah suatu kali ada 5 orang cewek Eropa berlibur di Tangkahan. Dan seperti kebanyakan orang yang berlibur disini, tidak akan melewatkan tubing di sungai. Andrea dan teman-temannya sengaja tidak mengikat dengan kencang ban-ban tersebut sehingga ketika sedang melewati arus yang deras, ban-ban tersebut terlepas dari ikatannya. Lalu lima orang pemuda lokal berusaha menyelematkan kelima orang turis yang sedang ketakutan tersebut. Mereka berkenalan, bersenang-senang malamnya, lalu bercinta sesudahnya.

Aku tanya Andrea apakah cewek-cewek tersebut mengetahui akal bulus mereka. Andrea bilang mereka sama sekali tidak tahu dan malah mereka semua sangat menikmati apa yang jadi waktu itu. Baiklah, semoga dia atau pemuda lokal lainnya tidak berusaha mencoba melakukannya terhadapku.

Bersenang-senang di air terjun
Di air terjun, kami mencoba pijatan ala air terjun secara bergantian. Kami tertawa, kami saling menggoda, kami bercanda, kami benar-benar menikmati kebersamaan kami.

"So where you come from?"
"From Canada. You?"
"I'm from Jakarta. Is it your first time here?"
"Yes, it's our first time in Indonesia. For my boyfriend and I."
"How long you get your vacation in Indonesia?"
"Three weeks."
"Where have you been?"
"Well, we spent a week in Bali. It's so fun. And then we went to Lombok. We had a great time in Gili Trawangan."
"I see. I have been in gili Trawangan. I love the gili."
"Yeah, yeah. And now we are in Tangkahan. Tomorrow we're gonna back to Medan. And then a day after tomorrow we will go to Ketambe for 3 days. After it, we will fly to Singapore and then go home."
"Wow, it's a nice vacation."
"What about you?"
"Me. I have 2 weeks holiday. 3 days in Tangkahan, then 3 days in Bukit Lawang, and then couple days in Nias. I wanna learn surfing in Sorake. Yeah, I hope. And then couple days in my hometown. And then back to Jakarta. Go home."
"Wow it's great. Well, when we planned this vacation, we prefer Ketambe than Bukit Lawang. If we see orangutan in Ketambe then we are lucky."
"Ya ya. I really wanna see orangutan. I saw them on TV, and I wanna see them by my eyes. That's why I wanna go to Bukit Lawang."

"By the way, can we take a picture with you?"
"Yes sure."
"Thank you. We really want have a picture with the local tourist."
"With my pleasure."

Setelah selesai tubing, kami trekking di perkampungan, melewati perkebunan kelapa sawit. Setelah cukup lama menyusuri perkampungan, kami dijemput Bob berserta dua rekannya. Kami kembali ke Tangkahan dengan naik motor.

Memandikan gajah
Kegiatan berikutnya adalah memandikan gajah. Di tempat permandian gajah, ternyata sudah banyak turis yang menunggu. Tiba-tiba hujan deras turun. Setelah hujan sedikit reda, para pawang mulai menggiring gajah-gajah ke arah sungai. Pertama-tama mereka disuruh makan sampai kenyang. Setelah kenyang, barulah mereka dimandikan.

Setelah selesai memandikan gajah, kami kembali ke penginapan. Hari ini sangat menyenangkan dan sangat berkesan. Kami melihat Andrea di restoran. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Andrea, kami semua benar-benar menikmati hari ini.

Kami semua basah kuyup karena hujan. Aku ingin berendam di air panas. Teman-teman Kanadaku sudah mandi air panas kemarin, jadi sekarang mereka ingin langsung masuk ke kamar. Kemudian Andrea mengatakan padaku karena barusan hujan deras, arus sungai biasanya jadi deras juga, jadi tidak mungkin aku ke air panas hari ini. Hmm, baiklah, jadi aku pun balik ke kamar saja.

Comments

  1. wah...seru banget kak... :D
    Mau dong info itenaary dan CP tour guide tangkahnya kak :)

    Vadila
    (Del 03)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Bahasa Italia] Apa Kabar?

[Bahasa Italia] Ucapan Salam

Setahun Setelah Keliling Indonesia