Tertawa lepas di pantai Parangtritis
Akhirnya liburan datang juga. Aku dan ketiga sahabatku merencanakan liburan ke Jogja. Sebenarnya kami mengajak teman-teman yang lain, tapi pada akhirnya hanya kami berempat yang konfirmasi akan melakukan liburan bersama.
Kami naik bus Rosalia Indah kelas VIP dengan tiket seharga 135rb dari terminal Lebak Bulus. Bagi aku yang tidak pernah melakukan perjalanan jauh, 10 jam perjalanan itu cukup membosankan, selain itu juga membuatku pusing dan sedikit mual.
Kira-kira jam 7 pagi, bus kami sudah sampe di Bantul. Lalu kami turun di perempatan Parangtritis. Kami numpang mandi di kosan adek Lindra. Setelah kami mandi dan berdandan, kami berangkat menuju pantai.
Aku masih ingat, waktu aku masih kecil pantai Parangtritis ini sudah sangat terkenal. Setelah belasan tahun berlalu, aku tidak menyangka bahwa sekarang aku sedang berada di sini. Setelah sampe di lokasi, ternyata kondisi tempat wisata ini tidak seperti bayanganku. Pantai ini cukup kotor. Namun demikian, para pengunjung sepertinya tidak begitu terpengaruh akan hal ini dan cukup menikmati pantai ini.
Kami berempat pun cukup menikmati pantai ini. Kami bersenang-senang dengan puasnya. Kami benar-benar lepas, seolah-olah hidup ini memang ga ada beban sama sekali. Semua kepenatan yang kami bawa dari Jakarta, kami lepaskan disini. Kami benar-benar menikmati kebebasan kami dan mengekspresikannya di Parangtritis yang juga disingkat Paris ini.
Mungkin karena memang lagi musim liburan, saat ini cukup banyak wisatawan yang datang ke pantai. Oh ya, tak satupun wisatawan asing disini, apakah pantai ini kurang dikenal oleh orang asing?!
Belum banyak pantai yang pernah kukunjungi. Dan bagiku pantai ini cukup bagus. Kami berjalan kaki menyusuri pantai, pasirnya sangat halus. Pantai Paris merupakan pantai selatan yang juga adalah bagian dari samudra Indonesia. Ombaknya cukup besar. Ah ya, satu kejadian lucu. Saat lagi bermain-main di ombak, tiba-tiba ada satu ombak yang cukup besar datang. Aku sama sekali ga meliatnya, aku sedang asyik jepret-jepret. Tiba-tiba seorang temanku lari sekencang-kencangnya dan berteriak "lari", temanku yang lain ikut-ikutan lari. Aku sama sekali ga menyadari ombak itu begitu besarnya. Waktu ombak itu datang aku mencoba menyelamatkan bajuku supaya ga basah. Dan yang terjadi adalah aku mengangkat baju terusanku sampe ke pinggang sehingga celana dalamku keliatan. :-P
Di sela-sela kegembiraan kami, ada kejadian kecil yang membuat kami sedikit kesal pada awalnya, namun kemudian menjadi hal lucu ketika diingat. Kami merasa cape, lalu kami melihat ada tempat berteduh. Kami hanya berniat duduk sebentar saja, lalu meneruskan tujuan kami sampai ke ujung pantai. Ketiga temanku begitu bersemangatnya melihat ada tempat duduk sementara aku masih jepret-jepret.
Selesai jepret-jepret, aku pun bergabung ama teman-temanku. Baru saja aku duduk, tiba-tiba seorang ibu-ibu datang dan dengan nada yang halus dan logat Jawa yang kental ngomong: "Non, mau beli minum apa?"
Aku: "Oh, kami ga beli minum bu, kami masih punya air."
Si ibu: "Ooo, klo duduk disini harus bayar."
Aku: "Bayar berapa?"
Si ibu: "5 ribu. Tapi klo beli minum ga usah bayar, sprite 6 ribu."
Aku: "Oh engga bu. Ya udah kami pergi aja."
(Aku lsg siap-siap aja beranjak pergi)
Si ibu: "Klo mo pergi bayar dulu."
(Haaaaaaa.... what the hell...!@#$^&*&^$%)
Aku: "Air kelapa berapa bu?"
Si ibu: "10 ribu"
Lindra: "Disana 5 ribu bu."
Si ibu: "Iya disana. Klo disini kan jauh, jadi 10 ribu."
Akhirnya kami beli 2 sprite, karena kami duduk di 2 bangku.
Kejadian itu segera terlupakan begitu aja. Kami lanjut bermain lagi di pantai. Hari itu benar-benar sangat menyenangkan, puas, dan lepas. Tidak henti-hentinya kami tertawa. Ada saja topik yang membuat kami tertawa. Tidak berasa, waktu sudah menunjukkan jam 12 lewat. Karena kami harus check-in di penginapan kami di Malioboro, maka kami pun harus mengakhiri kegembiraan ini sampai disini.
Asina Siagian
Kami naik bus Rosalia Indah kelas VIP dengan tiket seharga 135rb dari terminal Lebak Bulus. Bagi aku yang tidak pernah melakukan perjalanan jauh, 10 jam perjalanan itu cukup membosankan, selain itu juga membuatku pusing dan sedikit mual.
Kira-kira jam 7 pagi, bus kami sudah sampe di Bantul. Lalu kami turun di perempatan Parangtritis. Kami numpang mandi di kosan adek Lindra. Setelah kami mandi dan berdandan, kami berangkat menuju pantai.
Pantai Parangtritis |
Kami berempat pun cukup menikmati pantai ini. Kami bersenang-senang dengan puasnya. Kami benar-benar lepas, seolah-olah hidup ini memang ga ada beban sama sekali. Semua kepenatan yang kami bawa dari Jakarta, kami lepaskan disini. Kami benar-benar menikmati kebebasan kami dan mengekspresikannya di Parangtritis yang juga disingkat Paris ini.
Cukup ramai dikunjungi oleh wisatawan |
Belum banyak pantai yang pernah kukunjungi. Dan bagiku pantai ini cukup bagus. Kami berjalan kaki menyusuri pantai, pasirnya sangat halus. Pantai Paris merupakan pantai selatan yang juga adalah bagian dari samudra Indonesia. Ombaknya cukup besar. Ah ya, satu kejadian lucu. Saat lagi bermain-main di ombak, tiba-tiba ada satu ombak yang cukup besar datang. Aku sama sekali ga meliatnya, aku sedang asyik jepret-jepret. Tiba-tiba seorang temanku lari sekencang-kencangnya dan berteriak "lari", temanku yang lain ikut-ikutan lari. Aku sama sekali ga menyadari ombak itu begitu besarnya. Waktu ombak itu datang aku mencoba menyelamatkan bajuku supaya ga basah. Dan yang terjadi adalah aku mengangkat baju terusanku sampe ke pinggang sehingga celana dalamku keliatan. :-P
Di sela-sela kegembiraan kami, ada kejadian kecil yang membuat kami sedikit kesal pada awalnya, namun kemudian menjadi hal lucu ketika diingat. Kami merasa cape, lalu kami melihat ada tempat berteduh. Kami hanya berniat duduk sebentar saja, lalu meneruskan tujuan kami sampai ke ujung pantai. Ketiga temanku begitu bersemangatnya melihat ada tempat duduk sementara aku masih jepret-jepret.
Selesai jepret-jepret, aku pun bergabung ama teman-temanku. Baru saja aku duduk, tiba-tiba seorang ibu-ibu datang dan dengan nada yang halus dan logat Jawa yang kental ngomong: "Non, mau beli minum apa?"
Aku: "Oh, kami ga beli minum bu, kami masih punya air."
Si ibu: "Ooo, klo duduk disini harus bayar."
Aku: "Bayar berapa?"
Si ibu: "5 ribu. Tapi klo beli minum ga usah bayar, sprite 6 ribu."
Aku: "Oh engga bu. Ya udah kami pergi aja."
(Aku lsg siap-siap aja beranjak pergi)
Si ibu: "Klo mo pergi bayar dulu."
(Haaaaaaa.... what the hell...!@#$^&*&^$%)
Aku: "Air kelapa berapa bu?"
Si ibu: "10 ribu"
Lindra: "Disana 5 ribu bu."
Si ibu: "Iya disana. Klo disini kan jauh, jadi 10 ribu."
Akhirnya kami beli 2 sprite, karena kami duduk di 2 bangku.
Kejadian itu segera terlupakan begitu aja. Kami lanjut bermain lagi di pantai. Hari itu benar-benar sangat menyenangkan, puas, dan lepas. Tidak henti-hentinya kami tertawa. Ada saja topik yang membuat kami tertawa. Tidak berasa, waktu sudah menunjukkan jam 12 lewat. Karena kami harus check-in di penginapan kami di Malioboro, maka kami pun harus mengakhiri kegembiraan ini sampai disini.
Asina Siagian
Comments
Post a Comment